Karenakeberadaan terumbu karang tersebut sangat penting dalam pengembangan berbagai sektor termasuk sektor pariwisata. Terumbu karang membutuhkan waktu berjuta tahun hingga dapat tercipta secara utuh dan indah. Dan yang ada di perairan Indonesia saat ini paling tidak mulai terbentuk sejak 450 juta tahun silam.
Melansir National Geographic, ada sekitar enam ribu spesies terumbu karang di seluruh dunia. Sebagian tumbuh di perairan dangkal yang hangat di dekat garis pantai, sisanya tumbuh di dasar laut yang gelap dan dingin di laut karang adalah bagian integral dari kehidupan laut. Sayangnya, berdasarkan sebuah penelitian di tahun 2008, kawasan terumbu karang telah hilang sebanyak 19 persen. Dan kemungkinan akan hilang lagi 17 persen dalam 10-20 tahun terumbu karang sangat penting bagi kehidupan manusia? Dan apa yang terjadi jika terumbu karang musnah?1. Melindungi pantai dari erosiUnsplash/Marek OkonMengapa terumbu karang disebut sebagai 'hutan hujan laut'? Sebab, terumbu karang mendukung sekitar 25 persen dari kehidupan laut, termasuk ikan, mamalia laut, atau hewan invertebrata, laman Leisure Pro terumbu karang berperan penting sebagai pemecah gelombang alami serta membantu mengurangi dampak angin topan dan siklon. Selain itu, efektif dalam mengurangi erosi Melestarikan keanekaragaman hayatiUnsplash/Ray AucottTerumbu karang adalah tempat tinggal bagi ikan, menyediakan nitrogen, membantu pengikatan karbon, serta menyediakan nutrisi penting lainnya. Bisa dibilang, terumbu karang adalah 'tulang punggung' bagi ekosistem yang terjadi jika terumbu karang musnah? Ketiadaan terumbu karang membuat ribuan spesies laut kehilangan tempat tinggal. Melansir NOAA Fisheries, ikan seperti kerapu, kakap, dan lobster bergantung pada terumbu karang untuk makanan dan tempat Menunjang industri perikananUnsplash/samsoluttIkan yang tumbuh dan hidup di terumbu karang adalah sumber makanan bagi lebih dari satu miliar orang di seluruh dunia. Mengutip NOAA Fisheries, terumbu karang menyediakan perlindungan bagi ratusan spesies ikan, termasuk ikan komersial yang baru yang memiliki ikatan kuat dengan terumbu karang menghasilkan lebih dari US$200 juta setara dengan Rp2,8 triliun. Karena perannya vital bagi industri perikanan, terumbu karang harus dijaga agar tetap Berkontribusi pada riset medisUnsplash/National Cancer InstituteSedari dulu, ilmuwan melihat adanya potensi terumbu karang bagi bidang kesehatan. Karena terumbu karang merupakan organisme yang tidak bergerak, mereka mengembangkan pertahanan kimiawi untuk perlindungan lebih baik dari produk dari organisme laut telah diciptakan, seperti terapi kanker dari alga atau obat penghilang rasa sakit yang diambil dari bisa siput. Selain itu, obat antivirus Ara-A dan AZT serta agen antikanker Ara-C dikembangkan dari ekstrak spons yang ditemukan di terumbu karang Karibia. Baca Juga Mengerikan, 8 Dampak dari Perburuan Sirip Hiu yang Perlu Kamu Tahu 5. Berjasa bagi industri pariwisataUnsplash/taylorgsimpsonSebagai salah satu industri terbesar di dunia, pariwisata memberikan kontribusi yang signifikan terhadap ekonomi global. Seperti yang kita ketahui, banyak pariwisata yang bergantung pada alam, termasuk eksplorasi terumbu karang lewat snorkeling atau penelitian yang dipublikasikan di Journal of Marine Policy, terumbu karang mendukung 70 juta perjalanan setiap tahun. Selain itu, pariwisata di sekitar terumbu karang seperti restoran seafood lokal atau penginapan, menghasilkan US$16 miliar Rp228 triliun per tahun. Fantastis!6. Sebagai pelindung alami dari gelombang atau badaiUnsplash/francesco_ungaroMelansir National Ocean Service, struktur terumbu karang melindungi garis pantai dari 97 persen kerusakan akibat gelombang, banjir, dan badai. Selain itu, membantu mencegah kehilangan nyawa, kerusakan properti, dan pembatas alami akibat rusaknya terumbu karang dapat meningkatkan kerusakan pesisir dari gelombang dan badai yang dahsyat. Hal ini disepakati oleh Dr. Michael Cuttler dari ARC Centre of Excellence for Coral Reef Studies. "Terumbu karang secara efektif dapat melindungi garis pantai karena kemampuannya menyebabkan gelombang pecah di lepas pantai, sehingga membatasi energi yang berdampak pada garis pantai," ucapnya pada PreventionWeb. 7. Bisa meningkatkan kejernihan dan kualitas air lautUnsplash/francesco_ungaroDan yang terakhir, terumbu karang bertindak sebagai sistem filtrasi air alami. Terumbu karang tidak bisa hidup di perairan keruh atau tercemar, laman Healthy Oceans Healthy People karang dan spons mengonsumsi partikel yang ada di laut. Sehingga, kejernihan dan kualitas perairan laut yang bersih dan jernih membuat terumbu karang terus tumbuh subur. Jagalah terumbu karang supaya anak-cucu kita kelak tetap bisa menikmati keindahannya!Nah, itulah 7 alasan mengapa terumbu karang sangat penting bagi manusia dan makhluk hidup lain. Semoga terumbu karang tetap lestari dan terhindar dari kerusakan. Baca Juga Mengenal Hermissenda Opalescens, Siput Laut Berwarna Terang yang Keren
ViewTERUMBU ACCOUTNING 101 at Tadulako University. TERUMBU KARANG Terumbu karang merupakan ekosistem yang khas perairan tropis. Menurut Timotius (2003), terumbu karang merupakan

Terumbu Karang adalah Hidupan Laut yang Penting Terumbu karang adalah salah satu keajaiban alam bawah laut yang sangat menakjubkan. Terumbu karang yang indah dan sehat merupakan rumah bagi berbagai jenis biota laut yang mengagumkan. Namun, keberadaannya seringkali terancam oleh kegiatan manusia, seperti pencemaran dan pemanasan global. Padahal, terumbu karang memiliki peranan yang sangat penting dalam pengembangan sektor, terutama sektor pariwisata. Potensi Wisata dari Terumbu Karang Terumbu karang yang indah dan sehat merupakan daya tarik wisata yang sangat besar. Banyak wisatawan yang datang ke daerah-daerah pantai untuk melihat langsung keindahan terumbu karang. Di Indonesia sendiri, terdapat beberapa daerah yang terkenal dengan keindahan terumbu karangnya, seperti Bali, Wakatobi, dan Raja Ampat. Potensi wisata dari terumbu karang sangat besar, sehingga dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian daerah. Terumbu Karang sebagai Habitat Satwa Laut Terumbu karang juga memiliki peranan yang sangat penting sebagai habitat satwa laut. Banyak jenis biota laut yang hidup di dalam terumbu karang, seperti ikan, udang, kepiting, dan banyak lagi. Kehadiran terumbu karang yang sehat dan indah dapat menarik berbagai jenis satwa laut yang indah dan mengagumkan. Hal ini dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan yang ingin melihat satwa laut secara langsung di alam liar. Terumbu Karang sebagai Penyeimbang Ekosistem Laut Terumbu karang juga memiliki peranan yang sangat penting sebagai penyeimbang ekosistem laut. Terumbu karang yang sehat dan indah dapat membantu menjaga keseimbangan populasi satwa laut. Selain itu, terumbu karang juga dapat membantu mengurangi dampak buruk dari pemanasan global dan pencemaran laut. Dengan menjaga keberadaan terumbu karang yang sehat, maka ekosistem laut dapat tetap seimbang dan berkelanjutan. Kesimpulan Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa keberadaan terumbu karang yang indah sangat penting dalam pengembangan sektor, terutama sektor pariwisata. Terumbu karang memiliki potensi wisata yang besar, serta peranan yang penting sebagai habitat satwa laut dan penyeimbang ekosistem laut. Oleh karena itu, kita semua harus menjaga keberadaan terumbu karang yang sehat dan indah agar dapat memberikan manfaat yang besar bagi kehidupan manusia dan alam. FAQ 1. Apa itu terumbu karang? Terumbu karang adalah salah satu keajaiban alam bawah laut yang terdiri dari kumpulan karang dan organisme laut lainnya. 2. Apa manfaat terumbu karang? Terumbu karang memiliki potensi wisata, peranan penting sebagai habitat satwa laut, dan sebagai penyeimbang ekosistem laut. 3. Apa saja daerah di Indonesia yang terkenal dengan keindahan terumbu karangnya? Bali, Wakatobi, dan Raja Ampat merupakan beberapa daerah di Indonesia yang terkenal dengan keindahan terumbu karangnya. 4. Apa yang menjadi ancaman terbesar bagi keberadaan terumbu karang? Pencemaran dan pemanasan global merupakan ancaman terbesar bagi keberadaan terumbu karang. 5. Apa yang dapat kita lakukan untuk menjaga keberadaan terumbu karang? Kita dapat menjaga lingkungan sekitar terumbu karang agar tetap bersih dan sehat, serta mengurangi dampak buruk dari pemanasan global dan pencemaran laut.

LPPMUNHI Gelar Forum Kelitbangan dan Pengabdian Masyarakat. Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Hindu Indonesia Denpasar menggelar kegiatan Forum Kelitbangan dan Pengabdian Masyarakat Tahun 2022 Selasa 8 Maret. Acara yang digelar secara daring tersebut menghadirkan tiga narasumber yaitu: Prof. Dr. drh. Pantai Tanjung Aan di Lombok. Foto Hallbergsf/ShutterstockPeningkatan aktivitas pariwisata dan ekonomi kreatif di Lombok, Nusa Tenggara Barat NTB, didorong untuk tetap harus selaras dengan penguatan kapasitas dan kapabilitas sumber daya manusia SDM.Penguatan ini khususnya harus terjadi di desa wisata sebagai penyangga kawasan salah satu dari 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas DPSP Pengembangan SDM Kemenparekraf Florida Pardosi mengatakan, penguatan kapasitas SDM sangat penting dalam upaya menghadirkan pelayanan prima bagi wisatawan khususnya dalam mewujudkan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan."Bagaimana mempersiapkan masyarakat untuk menjadi tuan rumah yang baik di dalam penyelenggaraan pariwisata dan ekonomi kreatif. Sehingga masyarakat bisa berbuat sekaligus mendapatkan manfaat dari kegiatan pariwisata," kata Florida Pardosi dalam kegiatan "Sosialisasi Sadar Wisata di Desa Wisata Buwun Sejati, Lombok Barat, NTB, Rabu 7/6/2023.Direktur Pengembangan SDM Kemenparekraf Florida Pardosi. Foto KemenparekrafSebagai lokasi dari salah satu DPSP, perhatian pemerintah terhadap Mandalika dan NTB sangat besar. Mulai dari peningkatan infrastruktur hingga penyelenggaraan event dalam skala nasional maupun global. Beberapa di antaranya adalah MotoGP, MXGP, WSBK, dan lainnya. Semua program tersebut memberikan dampak turunan multiplier effect yang besar bagi misalnya memberikan dampak luar biasa terhadap sektor kuliner, transportasi, penginapan, hingga produk UMKM, dan lainnya. Berdasarkan data, MotoGP Mandalika pada tahun lalu memberikan nilai tambah ekonomi bagi ekonomi Indonesia sebesar Rp 4,5 kepuasan pengunjung atas penyelenggaraan MotoGP dengan berbagai rangkaiannya sebesar 88 persen dan mereka menyatakan akan kembali pada event berikutnya yang direncanakan akhir tahun "Sosialisasi Sadar Wisata di Desa Wisata Buwun Sejati, Kabupaten Lombok Barat, NTB, Rabu 7/6/2023. Foto KemenparekrafFlorida menjelaskan, hal ini yang menjadi dasar Sosialisasi Sadar Wisata kembali dilaksanakan di Lombok yang kali ini menyasar 8 lokasi. Selain Desa Buwun Sejati, ada Desa Senggigi dan Desa Meninting di Lombok Barat. Di Kabupaten Lombok Timur ada Desa Sekaroh dan Desa Seriwe, Kabupaten Lombok Utara ada Desa Pemenang Barat dan Desa Menggala, serta di Mataram di Kelurahan Tanjung program yang berlangsung selama dua hari pada 7-8 Juni 2023 itu, masyarakat diharapkan dapat menyiapkan desa wisata dalam menyambut wisatawan."Bagaimana kita bisa menjadi tuan rumah yang baik supaya wisatawan yang datang ke sini merasa puas, punya experience yang luar biasa karena di Lombok ini komplet. Ada laut, pegunungan, adventure, budaya, sports tourism. Apa yang kita miliki ini memang luar biasa sehingga harus kita jaga termasuk pelestariannya sehingga bisa memberikan manfaat buat kita semua," jelas Sadar Wisata menghadirkan narasumber dari akademisi juga praktisi di mana mereka akan memberikan deretan informasi terkait pentingnya pariwisata. Mulai dari nilai-nilai sapta pesona, pelayanan prima, serta standardisasi cleanliness, health, safety, serta enviromental sustainability CHSE.Kegiatan "Sosialisasi Sadar Wisata di Desa Wisata Buwun Sejati, Kabupaten Lombok Barat, NTB, Rabu 7/6/2023. Foto KemenparekrafSelain itu juga pengelolaan homestay, perencanaan bisnis, serta manajemen konflik yang menyesuaikan dengan kebutuhan desa wisata masing-masing."Berbagai modul ini kami harap dapat dipelajari dengan baik. Kita berbuat sekarang dari kita untuk kita dan oleh kita agar desa wisata bisa mandiri, bisa memberdayakan dirinya untuk melakukan penyelenggaraan pariwisata sehingga ekosistem yang berada di desa wisata bisa berjalan dengan baik," Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Barat, M. Fajar Taufik menyambut baik dukungan Kemenparekraf dalam penguatan sumber daya manusia khususnya di desa wisata. Desa wisata saat ini menjadi salah satu unggulan pihaknya dalam pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif."Dengan program desa wisata, tingkat kunjungan wisatawan terus meningkat. Terutama di tiga desa yang berhasil meraih penghargaan ADWI, seperti Desa Buwun Sejati, ekonomi masyarakat terjadi peningkatan," pun berharap peserta sosialisasi menyerap materi yang disampaikan dengan sebaik mungkin."Ini tanggung jawab kita bersama. Kalau kita ingin hidup lebih sejahtera, ingin banyak wisatawan datang ke sini, seluruh masyarakat yang ada di Desa Buwun Sejati harus memahami dan sadar tentang bagaimana kita menjaga tamu-tamu atau wisatawan yang datang ke desa," "Sosialisasi Sadar Wisata di Desa Wisata Buwun Sejati, Kabupaten Lombok Barat, NTB, Rabu 7/6/2023. Foto KemenparekrafTerpisah, Deputi Bidang Sumber Daya Kelembagaan Kemenparekraf Diah Martini Paham mengatakan, tantangan pariwisata saat ini yang harus sepenuhnya dapat diwujudkan pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif adalah tidak hanya peningkatan kunjungan wisatawan tapi juga kualitas itu, lanjutnya, sangat penting bagi masyarakat untuk mampu mengenali, mengembangkan, dan memasarkan potensi yang ada di daerahnya."Pelaku wisata diharapkan mampu meningkatkan kualitas kunjungan wisatawan dengan memperhatikan kebersihan dan kenyamanan selama kunjungan. Caranya adalah dengan memberi pelayanan prima sesuai dengan nilai Sapta Pesona aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah dan kenangan, memberikan pelayanan prima serta penerapan protokol CHSE," Sadar Wisata menjadi tahap awal rangkaian Program Kampanye Sadar Wisata yang telah berlangsung di 65 Desa Wisata sejak tahun 2022 lalu di 6 Destinasi Prioritas Pariwisata DPP dan dilanjutkan dengan 90 Desa Wisata pada tahun 2023 yang berfokus pada manusia people centered tourism untuk mengembangkan dan memperkuat ekosistem pariwisata dengan dukungan penuh Bank grup musik tradisional dalam acara penyambutan para tamu di Desa Wisata Bonjeruk, Lombok, NTB. Foto Aditia Noviansyah/kumparanMenparekraf Sandiaga Salahuddin Uno telah memastikan Kemenparekraf akan all out menumbuhkembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia yang maju, berdaya saing, berkelanjutan serta mengedepankan kearifan lokal yang ditopang dengan keberadaan SDM yang andal dan berdaya saing."Salah satunya melalui program Sosialisasi Sadar Wisata ini dalam menciptakan sumber daya manusia yang andal," kata target kinerja pariwisata dan ekonomi kreatif tahun ini meningkat dua kali lipat dibanding tahun lalu. Jumlah wisatawan mancanegara ditargetkan mencapai angka 8,5 juta dan pergerakan wisatawan nusantara sebesar 1,4 miliar. Target nilai devisa pariwisata tahun 2023 sebesar USD 2,07 miliar pada batas bawah dan USD 5,95 miliar pada batas Sandiaga Uno mengunjungi Desa Wisata Senaru, Bayan, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat. Foto Kemenparekraf RINilai kontribusi PDB pariwisata sebesar 4,1 persen, serta ekspor produk ekonomi kreatif diperkirakan menembus USD26,46 miliar atau Rp 397,98 triliun. Untuk nilai tambah ekonomi kreatif ditargetkan mencapai Rp kinerja yang meningkat dua kali lipat itu diharapkan memberikan dampak yang besar kepada masyarakat dengan keberadaan lapangan kerja sebesar 22,4 juta di sektor pariwisata dan 22,29 juta di sektor ekonomi kreatif."Peran dari keberadaan SDM tentu sangat vital. Dengan semangat adaptasi, inovasi dan kolaborasi, Kemenparekraf akan terus menghadirkan program pemberdayaan masyarakat dengan pandekatan re-skilling, up-skilling dan new-sklling," ujar Sandiaga.
olehterumbu karang 3 Ada empat macam tipe terumbu karang yang umum dijumpai di from SA 1506 at Terbuka University
Share Tweet โ€“ Salah satu keindahan sekaligus keunggulan yang dimiliki oleh alam Indonesia adalah keindahan terumbu karangnya. Bahkan keindahan terumbu karang di Indonesia juga sudah diakui oleh dunia. Hal tersebut dapat terlihat dari banyaknya wisatawan luar negeri yang sengaja datang ke Indonesia guna melihat kecantikan terumbu karangnya. Hal yang tidak bisa didapatkan di sana. Bahkan perlu diketahui bahwa jumlah seluruh terumbu karang yang ada di dunia maka Indonesia menyumbangkan 18 persennya. Tidak berhenti sampai di situ saja karena ternyata terumbu karang yang ada di Indonesia juga menjadi tempat hidup dari spesies ikan dan 197 hewan endemik yang cukup langka. Jadi Anda tidak perlu ragu lagi akan keindahan terumbu karang ini. Bahkan baru-baru ini Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia atau LIPI melakukan riset untuk mengetahui kondisi dari terumbu karang di Indonesia. Riset ini sendiri dilakukan sebagai langkah awal untuk melakukan konservasi. Namun ternyata hasil dari penelitian menegaskan bahwa kondisi terumbu karang sudah berada di tahap mulai mengkhawatirkan. Penelitian tersebut mengungkapkan bahwa kondisi terumbu karang yang masih benar-benar terjaga adalah di Papua dan Wakatobi saja. Dalam arti kata lain, sisa terumbu karang di berbagai daerah di Indonesia cukup mengkhawatirkan. Kebanyakan terumbu karang sudah rusak atau tercemar berbagai limbah terutama limbah seperti plastik. Hal ini seperti yang diungkapkan langsung oleh peneliti dari Pusat Oseanograf yaitu Dr. Dirhamsyah, โ€œBerdasarkan studi kami, 5 kota dengan sampah plastik terbesar adalah Padang, Makassar, Manado, Bitung dan juga Ambon,โ€ jelasnya. Tentunya ungkapan tersebut semakin menegaskan bahwa mesti dilakukan langkah cepat dalam mengatasi masalah yang satu ini. Selain itu, pastinya ada beberapa alasan yang membuat keindahan terumbu karang di Indonesia mulai menghilang bahkan rusak. Alasan pertamanya adalah karena masih banyak orang yang menganggap bahwa laut adalah tempat sampah yang paling mudah dijangkau. Anggapan tersebutlah yang kemudian membuat banyak orang membuang sampah di laut. Kondisi tersebut pastinya secara tidak langsung akan merusak kondisi lautan terutama kondisi terumbu karangnya. Jadi penting sekali bagi setiap orang untuk menjaga kondisi terumbu karang ini dengan tidak membuang sampah secara sembarangan. Soalnya keberlangsungan makhluk hidup dan juga terumbu karang sangat dipengaruhi oleh kebersihan dari laut itu sendiri. Alasan berikutnya yang membuat terumbu karang makin mengkhawatirkan adalah proses menangkap ikan para nelayan yang sembarangan. Soalnya tidak bias dipungkiri bahwa sekarang ini banyak nelayan yang sudah meninggalkan cara tradisional untuk menangkap ikan. Mereka sudah memulai menggunakan cara yang modern untuk mendapatkan ikan lebih cepat. Masalahnya cara menangkap ikan yang dipilih tersebut tergolong berbahaya dan dapat dipastikan merusak terumbu karang yang ada di laut. Cara tersebut mulai dari menggunakan bom ikan, menggunakan zat kimia hingga menggunakan jaring pengeruk. Kombinasi tersebutlah yang kemudian membuat kondisi laut semakin memprihatinkan dan dipastikan merusaknya. Alasan terakhirnya adalah karena banyaknya orang yang menyelam ke laut dan memetik terumbu karang sebagai bentuk cenderamata. Hal ini pastinya bukan hanya merusak terumbu karang, tapi juga mengurangi jumlahnya secara signifikan. Jadi penting sekali untuk tidak mengambil terumbu karang yang ada di laut dengan alasan apapun yang dimiliki. Padahal dengan menjaga keindahan terumbu karang di Indonesia maka akan memberikan dampak positif. Salah satu yang paling utama adalah keberlangsungan biota laut dan stok ikan yang melimpah. Apabila hal ini dapat terjaga maka kesejahteraan para nelayan yang hidup mengandalkan laut pastinya akan lebih mampu terjaga dengan baik. Hairun Nisa merupakan salah satu penulis untuk media online yang menulis artikel topik kesehatan termasuk kecantikan serta yang relevan dengan keahliannya. Properti Bingung Mau Beli Rumah atau Tanah? Baca Ini Dulu Jika kamu sedang memiliki niat untuk memiliki properti hunian baru ada baiknya untuk simak dan pelajari perbandingan membeli tanah dan membangun rumah sendiri atau membeli rumah jadi Published 3 hari agoon Juni 12, 2023 Ilustrasi Foto Ist. Lampung dot co โ€“ Properti Memutuskan untuk beli rumah atau tempat tinggal bukan merupakan perkara yang mudah. Terlebih lagi saat ini sedang marak-maraknya dibangun perumahan dengan desain dan bentuk yang cukup menarik. Tidak sedikit para developer dan pengembang berlomba-lomba meningkatkan pasaran properti yang mereka jual. Bahkan rumah dan tanah dijual dengan nilai jual yang cukup menggiurkan. Namun hal ini tidak lantas menciutkan nyali sebagian orang yang memilih untuk membangun rumah impian mereka sendiri. Ada pertimbangan dan perhatian khusus yang membuat mereka memutuskan untuk beli tanah dijual yang kemudian membangun sendiri rumah impian mereka. Hal-hal diatas bisa membuat sebagia besar orang yang ingin membeli rumah atau tanah sedikit kebingungan dengan keputusan mereka. Di sisi lain tergiur dengan nilai jual yang ditawarkan oleh berbagai agen perumahan, sementara mereka masih menginginkan untuk membangun rumah impian mereka sendiri. Jika kamu sedang memiliki niat untuk memiliki properti hunian baru ada baiknya untuk simak dan pelajari perbandingan membeli tanah dan membangun rumah sendiri atau membeli rumah jadi di perumahan. Dari Segi Harga Umumnya membeli tanah kavling atau tanah yang siap untuk dibangun rumah diatasnya memang lebih murah dibandingkan dengan beli rumah jadi di perumahan. Tentu saja karena pembelian tanah tidak memerlukan biaya tambahan lainnya untuk biaya bangunan. Namun kamu perlu untuk mengkalkulasikan biaya untuk membangun rumah yang akan dilakukan nantinya. Karena membangun rumah sendiri belum tentu lebih murah dibandingkan dengan beli rumah yang sudah jadi. Jika kamu memiliki dana atau budget yang cukup terbatas untuk memiliki hunian sebaiknya pilih untuk beli rumah yang sudah jadi saja untuk menghemat pengeluaran tak terduga. Namun jika kamu sudah memiliki rencana yang cukup matang, memiliki waktu untuk menjalankan/mengawasi proses pembangunan rumah serta memiliki budget yang cukup, kamu bisa memilih untuk membangun rumah impianmu sendiri. Kesiapan Bangunan Bila kamu memutuskan untuk membeli rumah jadi di perumahan tentunya sudah dapat menghuninya saat itu juga. Hal ini akan cukup menghemat waktu dan tenaga bagi kamu yang sibuk dan tidak memiliki waktu luang untuk memersiapkan rencana dan proses membangun rumah. Hal ini tentu akan jauh berbeda jika kamu beli tanah dijual untuk membangun rumah sendiri. Desain Bangunan Membangun rumah sendiri akan memberikan kemudahan yang lebih leluasa untuk kamu memilih dan menentukan tata ruang rumah impian yang kamu inginkan. Bentuk rumah dan desain rumah dapat kamu tentukan dengan sangat leluasa. Hal ini cukup berbeda bila kamu memutuskan untu beli rumah jadi karena kamu harus menerima bentuk dan tata letak ruang yang sudah dibangun. Kamu hanya perlu menata dan mendesain interior rumah tanpa mengubah bentuk dan tata ruang yang sudah dibuat oleh pihak pengembang. Meskipun begitu kamu tetap bisa memilih bentuk dan bangunan rumah jadi yang sudah ada yang ditawarkan oleh developer. Kualitas Bangunan Ketika kamu membangun rumah sendiri kamu bisa mengetahui dan menentukan bahan atau material apa yang digunakan untuk membangun rumah tempat tinggalmu. Kamu bisa mengendalikan dan mengaturnya sesuai dengan apa yang kamu inginkan. Namun jika kamu memutuskan untuk beli rumah jadi kamu hanya bisa melakukan pengecekan bangunan yang sudah jadi. Jika kamu termasuk bukan seseorang yang paham akan kualitas bangunan rumah atau kualitas sebuah properti ada baiknya untuk mengajak seseorang yang sudah ahli untuk dijadikan sebagai informan yang cukup terpercaya untuk menilai spesifikasi bangunan rumah yang akan kamu beli. Penutup Hal-hal diatas sudah cukup memberikan gambaran dan pengetahuan untuk kamu yang masih bingung menentukan pilihan untuk tempat tinggal. Bila kamu memiliki budget terbatas dan tidak memiliki waktu banyak untuk menjalankan dan memantau proses pembangunan rumah ada baiknya jika kamu memilih untuk beli rumah jadi saja. Namun bila kamu memiliki waktu luang cukup banyak atau sudah memiliki desain yang detail mengenai rumah impian yang kamu inginkan serta memiliki dana yang cukup banyak untuk melakukan pembangunan rumah lebih baik kamu beli tanah dijual untuk dibangun tempat tinggal yang kamu inginkan. Oto Ini 5 Aksesoris Mobil dan Motor Canggih yang Sedang Tren Aksesoris otomotif yang semakin canggih terus bermunculan, berikut pilihan aksesoris canggih yang dapat mendukung berkendara jadi lebih aman dan nyaman. Published 7 hari agoon Juni 8, 2023 Ilustrasi Dash Cam Mobil Foto Ist. Lampung dot co โ€“ Otomotif Hidup di era teknologi seperti saat ini, memudahkan berbagai aktivitas sehari-hari masyarakat, salah satunya yakni dalam berkendara. Termasuk dengan semakin berkembangnya aksesoris otomotif, seperti alat canggih dash cam mobil hingga intercom helm untuk pemotor agar memberikan keamanan dan kenyamanan dalam berkendara. Aksesoris Mobil dan Motor yang Sedang Tren Melihat aksesoris otomotif yang semakin canggih terus bermunculan, Tokopedia membagikan 5 pilihan aksesoris otomotif canggih yang dapat mendukung berkendara jadi lebih aman dan nyaman seperti pada daftar di bawah ini. Dash Cam Mobil Dashboard camera atau kamera dasbor sering disingkat dash cam mobil adalah kamera kecil yang dipasang pada spion tengah mobil. Dash cam berfungsi sebagai aksesoris mobil untuk merekam selama berkendara. Sehingga jika terjadi sesuatu seperti kecelakaan hingga pencurian, hasil rekaman dapat menjadi alat bukti yang diharapkan bisa mempermudah klaim asuransi mobil. Bahkan, beberapa dash cam canggih telah terpasang fitur GPS yang memudahkan pemilik kendaraan mengetahui posisi mobil ketika dalam kondisi terparkir atau dicuri. Intercom Helm untuk Pengendara Motor Untuk menghindari miskomunikasi saat berbicara di atas motor, penggunaan intercom sebagai alat komunikasi tambahan di helm sangat dianjurkan untuk dimiliki. Alat ini dapat mendukung untuk berkomunikasi antar pemotor lainnya ketika touring, atau berbicara dengan penumpang di belakang tanpa perlu berteriak. Bahkan, sudah banyak intercom helm yang telah memiliki fitur Advanced Noise Control, sehingga dapat mengurangi suara angin dan suara gangguan di sekitar. Air Purifier Mini Sejak pandemi melanda dan kualitas udara yang belakangan ini memburuk, air purifier menjadi salah satu produk yang direkomendasikan untuk dimiliki tak hanya di dalam rumah, namun juga di dalam mobil. Tujuannya adalah agar udara di dalam mobil tetap bersih, sehingga terhindar dari bakteri, virus, hingga polusi. Selain itu, penggunaan air purifier ini dapat menghilangkan bau serta menjaga kelembapan udara. Car Charger Inverter Car charger inverter berfungsi sebagai pemenuh keperluan listrik ini wajib dimiliki pengendara mobil. Pemakaian komponen ini bisa jadi solusi untuk mengisi ulang daya ponsel sehingga pengendara dapat mengakses aplikasi navigasi hingga selamat sampai tujuan. Bahkan untuk mempersiapkan rapat daring yang mendadak, misalnya, pengendara dapat mengisi daya baterai laptop dengan mudah. Pompa Ban Mobil Elektrik Perangkat ini juga wajib dimiliki oleh pengendara, terutama yang memiliki mobilitas tinggi, misalnya sering melakukan perjalanan dinas ke luar kota melalui jalur darat. Jika ban mobil mendadak kempes saat di perjalanan, pompa ban mobil elektrik portable menjadi pertolongan pertamaโ€™ hingga menemukan bengkel terdekat. * Properti Beberapa Pertimbangan Sebelum Membeli Rumah Minimalis Bagi kamu yang memutuskan untuk membeli rumah minimalis dibandingkan dengan membeli tanah atau tipe rumah lainnya. Perimbangkan dan pelajari semua informasi mengenai rumah minimalis Published 7 hari agoon Juni 8, 2023 Ilustrasi Rumah Minimalis Fot Ist, Lampung dot co โ€“ Properti Membeli rumah minimalis memang tengah banyak diminati masyarakat beberapa tahun belakangan. Sebagian besar rumah minimalis diminati oleh masyarakat yang tinggal di pusat kota. Dibandingkan dengan mencari tanah, masyarakat lebih suka untuk lengsung membeli rumah minimalis. Konsepnya yang cukup sederhana namun tetap menampilkan kesan modis dan elegan menjadi alasan lain masyarakat membeli hunian rumah minimalis. Rumah minimalis cukup banyak dikembangkan di seluruh daerah di Indonesia. Para pengembang memutuskan lebih banyak membuat perumahan tipe rumah minimalis untuk menghemat lahan. Bagi kamu yang masih bingung untuk memutuskan pilihan rumah seperti apa yang akan kamu huni atau beli. Coba pertimbangkan beberapa kelebihan dan kekurangan dari rumah minimalis berikut ini. Kelebihan Rumah Minimalis Hemat Biaya Konsepnya yang sederhana dengan luas yang tidak terlalu besar dan tidak memerlukan banyak ornament serta furniture yang mewah cukup menjadi alasan mengapa nilai jual dari rumah minimalis ini cukup terjangkau. Hanya dengan menggunakan properti sederhana rumah dengan konsep minimalis ini bisa menampilkan kesan menarik dan elegan. Tidak sedikit para pengembang perumahan menawarkan rumah dengan konsep minimalis untuk para konsumennya. Meskipun kamu tidak dapat menaruh banyak properti di rumah minimalis, namun kamu tetap bisa berkreasi dengan tampilan eksterior atau bentuk dari rumahnya untuk membuat rumah minimalis memiliki kesan megah dan mewah. Ketika kamu mulai tinggal di rumah minimalis pun, kamu tidak akan mengeluarkan biaya yang tinggi untuk merawat dan menjaganya. Luasnya yang tidak besar akan membuat pengeluaran rutin tidak besar pula. Selalu Rapi Kesan ini akan selalu dipancarkan oleh rumah minimalis. Karena tidak terlalu luas kamu bisa dengan mudah mengatur dan menatanya. Meskipun diperlukan perhitungan dan perkiraan yang cukup matang untuk mengatur semua properti dan desain interior rumah minimalis, namun hasil yang akan kamu dapatkan pun tidak akan mengecewakan. Ada banyak sekali furniture multi task dengan desain dan bentuk yang unik dapat kamu beli dan simpan di setiap ruangan di rumah minimalis. Bentuknya yang unik akan memberikan kesan yang menarik. Mudah dan Cepat Dibersihkan Kegiatan sepele yang terkadang dianggap terlalu merepotkan oleh sebagian besar masyarakat ialah kegiatan membersihkan rumah. Keadaan rumah yang bersih tentu akan membuat penghuninya nyaman. Luasnya yang tidak terlalu besar sangat memungkinkan untuk kamu mudah dan cepat ketika melakukan kegiatan membersihkan rumah. Tak perlu meluangkan waktu-waktu tertentu dengan budget tertentu untuk melakukan kegiatan ini. Kekurangan Penghuni terbatas Mengingat luas ruangan dan bangunan yang tidak terlalu luas, rumah minimalis ini dirasa tidak tepat untuk kamu yang memiliki anggota yang cukup banyak. Model rumah seperti ini biasanya dipilih oleh masyarakat yang memiliki keluarga kecil atau pasangan yang baru menikah. Luas bangunan yang tidak luas membuat kamu hanya memiliki beberapa ruangan kamar saja. Tampak berantakan Memiliki rumah dengan luas terbatas tetunya hanya memerlukan properti yang sedikit. Jika kamu suka mengkoleksi atau mengumpulkan banyak barang. Hal ini akan membuat rumah minimalis yang kamu miliki tampak berantakan. Hal inilah yang sering menjadi kendala masyarakat Indonesia. Meskipun anggota keluarga memiliki jumlah yang sedikit, namun barang yang mereka miliki cukup banyak, hal ini akan sangat mengganggu kenyamanan ketika kamu memutuskan untuk tinggal di perumahan dengan konsep Minimalis. Sebagian besar masyarakat Indonesia memiliki kebiasaan untuk mengumpulkan dan menyimpan barang yang sudah tidak terpakai. Hal ini akan membuat rumah minimalis yang kamu beli tampak tidak indah dan cukup tidak nyaman untuk dihuni. Penutup Bagi kamu yang memutuskan untuk membeli rumah minimalis dibandingkan dengan membeli tanah atau tipe rumah lainnya. Perimbangkan dan pelajari semua informasi mengenai rumah minimalis, mulai dari untung dan ruginya, hingga tata cara menata dan mendekorasi setiap ruangan di rumah minimalis agar tetap tampak luas. Perhatikan setiap detailnya dan rencanakan desain dengan matang untuk mendapatkan hasil tampilan yang maksimal. Itulah beberapa informasi yang disampaikan pada ulasan kali ini. Semoga informasi diatas dapat bermanfaat dan diterapkan dengan baik.
Halini dapat dilihat dari pusat terumbu karang dunia yang 65 persen dimiliki oleh Indonesia. โ€œPusat terumbu karang menjadi penting karena memberikan kontribusi yang cukup besar bagi sektor pariwisata. saat ini yang terpenting dalam membangun sustainable tourism adalah membangun kepercayaan wisatawan dalam penerapan protokol kesehatan
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Menurut National Geographic, terdapat sekitar spesies terumbu karang di dunia. Terumbu Karang adalah organisme yang hidup di dasar perairan dan merupakan salah satu komponen utama sumber daya pesisir dan laut, selain hutan mangrove. Rupa terumbu karang adalah batuan kapur yang cukup kuat untuk menahan daya gelombang Indonesia, terumbu karang merupakan salah satu kekayaan alam yang tidak ternilai harganya. Luas terumbu karang yang terdapat di perairan Indonesia diperkirakan lebih dari km2. Terumbu karang berguna untuk melindungi ekosistem pantai, menjadi rumah bagi banyak jenis makhluk hidup di laut, sumber obat-obatan, objek wisata, maupun sumber dikenal sebagai salah satu destinasi wisata bahari yang populer di kalangan wisatawan lokal maupun internasional. Dengan banyaknya garis pantai yang memiliki pemandangan menakjubkan, Kementrian Pariwisata selalu berupaya untuk mengembangkan destinasi wisata baru yang berbasis maritim. Hal ini terjadi karena wisata bahari dianggap menjanjikan untuk masa yang akan datang. Namun, populasi terumbu karang di seluruh dunia menurun secara drastis dikarenakan adanya kombinasi antara ancaman lokal dan perubahan iklim. Hal-hal yang dilakukan oleh manusia, seperti snorkeling, scuba diving, penggunaan kapal, dan pencemaran air merupakan contoh dari kegiatan wisata dan rekreasi yang berpotensi untuk merusak terumbu karang. Data menunjukkan hanya 6,39% terumbu karang di Indonesia yang berada dalam kondisi sangat baik. Sementara itu, terumbu karang yang dalam kondisi baik sebesar 23,40%, kondisi cukup sebesar 35,06%, dan kondisi buruk sebesar 35,15%. Hasil ini diambil dari 108 lokasi dan 1064 stasiun di seluruh perairan terumbu karang musnah, banyak hal buruk yang berdampak terhadap dunia maupun masyarakat. Mulai dari tidak adanya pelindung alami dari gelombang dan badai, erosi pantai, hilangnya tempat tinggal dan sumber makanan ribuan spesies laut, kurangnya pasokan ikan untuk lebih dari 1 miliar orang di dunia, hingga menghilangnya sumber riset dari itu, muncul banyak organisasi maupun yayasan yang berusaha untuk melindungi terumbu karang. Salah satunya adalah Reef Resilience Network. Network ini merupakan pemimpin global dalam membangun kapasitas pengelola kelautan untuk secara efektif mengelola, melindungi, dan memulihkan terumbu karang dan perikanan terumbu di seluruh dunia selama lebih dari 15 tahun. Petra McGowan, direktur Coral Reef Partnerships untuk Program Kelautan Global The Nature Conservancy mengatakan, โ€œSampai saat ini, lebih dari manajer dan praktisi telah membangun keterampilan dan pengetahuan dengan pelatihan dari Jaringan. Ini berarti tindakan nyata untuk terumbu karang melalui pengembangan dan implementasi pemutihan karang dan rencana respons penyakit, protokol pemantauan untuk menginformasikan manajemen berbasis ketahanan, komunikasi yang ditargetkan, dan banyak lagi.โ€ Karena terumbu karang sangat penting bagi manusia dan makhluk hidup lain, jagalah terumbu karang agar anak cucu kita kelak tetap dapat meninkmati keindahannya. Semoga terumbu karang tetap lestari dan terhindar dari kerusakan. Lihat Trip Selengkapnya
Berikutadalah kunci jawaban dari pertanyaan "Secara ekologis terumbu karang memiliki peranan sangat penting dalam menjaga kesimbangan lingkungan. Terumbu karang dapat berfungsi sebagai rumah bagi banyak jenis makhluk hidup di dalam laut. Terumbu karang menjadi tempat bagi hewan dan tanaman laut yang berkumpul untuk mencari makan, berkebang biak, terumbu karang sumber pixabayTerumbu karang merupakan ekosistem khas yang terdapat di wilayah pesisir daerah tropis. Penyusun utama dari ekosistem ini, yaitu sekelompok binatang karang penghasil terumbu karang mempunyai peran penting dalam menjaga sumber daya perikanan dan kelautan. Indonesia termasuk dalam segitiga karang di dunia yaitu wilayah yang kaya akan terumbu karang. Akan tetapi, banyaknya aktivitas manusia memberikan dampak yang buruk bagi terumbu karang yang akhirnya mengancam ekosistem karena itu, kita harus menjaga terumbu karang karena terumbu karang memiliki peran yang sangat penting bagi aspek ekologi, ekonomi juga aspek peran penting dalam aspek ekologi terumbu karang berfungsi menjadi habitat dari berbagai jenis biota laut. Berbagai jenis biota laut menjadikan terumbu karang sebagai tempat tinggal,mencari makan, dan tentunya menjadi tempat dimana biota laut berkembang biak. Dengan adanya terumbu karang, berbagai jenis biota laut dapat terus hidup dan berkembang biak sehingga keberadaan mereka tetap lestari. Selain itu, terumbu karang bersama dengan padang lamun dan hutan mangrove berperan penting sebagai penahan gelombang air laut untuk melindungi daerah pantai dari abrasi sehingga daerah pantai tidak rusak akibat terkikis oleh gelombang aspek ekonomi terumbu karang menyediakan berbagai jenis ikan yang dapat dikonsumsi ataupun dijual untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Selain itu, beraneka macam biota yang hidup di terumbu karang juga sering dimanfaatkan sebagai bahan dasar untuk obat-obatan dan juga kosmetik. Keindahan terumbu karang juga menjadi daya tarik tersendiri untuk dijadikan sebagai objek aspek sosial terumbu karang bermanfaat dalam kegiatan pendidikan terutama mengenai ekosistem pesisir, mengenai tumbuhan dan hewan laut serta pecinta alam. Selain itu, terumbu karang juga digunakan sebagai sarana karang sumber pixabayDapat di lihat bahwa terumbu karang memiliki banyak manfaat. Akan tetapi, terumbu karang sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan. Ekosistem terumbu karang banyak menghadapi permasalahan dan tingkat kerusakan terumbu karang terus meningkat. Terdapat banyak hal yang dapat merusak ekosistem terumbu karang di antaranya pemanasan global, pembuangan limbah ke laut, sampah, polusi, penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan seperti penggunaan bom dan terumbu karang rusak maka berbagai jenis biota laut akan kehilangan tempat tinggal dan tempat makan mereka serta tidak dapat berkembang biak. Jika hal ini terus berlanjut tentunya akan mengurangi populasi biota laut dan menyebabkan kepunahan sehingga kita tidak dapat memanfaatkan sumber daya karena itu, kita perlu menjaga terumbu karang agar tetap dalam kondisi yang baik sehingga biota laut akan terus lestari dan kita juga menerima banyak manfaat yang di sediakan oleh terumbu karang.
Disiniterlihat Indonesia belum bias mengolah dengan baik keberadaan pulau-pulau kecil termasuk kurang-kurangnya yang ada pada bagian terluar wilayah Indonesia. Selain sebagai bukti kuat batas wilayah Negara, pulau-pulau dan karang-karang tersebut juga mempunyai prospek yang menjanjikan dalam bidang ekonomi, social, dan budaya.
Ekosistem terumbu karang merupakan ekosistem yang cukup produktif di wilayah pesisir . Bagi berbagai spesies ikan, terumbu karang merupakan tempat asuhan, tempat memijah dan tempat mencari makan. Bagi para wisatawan, terumbu karang merupakan daya tarik wisata karena keindahannya. Keberadaan terumbu karang juga berperan dalam melindungi wilayah pesisir dari terpaan badai. Akan tetapi terumbu karang juga merupakan ekosistem yang rentan terhadap kerusakan. Ketergantungan yang tinggi akan sumber daya laut mengakibatkan pemanfaatan yang berlebihan dan perusakan terumbu karang. Konflik tata ruang, pencemaran, pemanasan gobal, dan gempa tektonik menjadi faktor penyebab degradasi ekosistem pesisir, tidak terkecuali terumbu karang. Penyebab kerusakan ekosistem terumbu karang juga disebabkan oleh besarnya aktifitas manusia, kegiatan illegal fishing, kualitas perairan, sedimentasi dan kegiatan wisata bahari. Penangkapan ikan dengan cara-cara yang tidak ramah lingkungan seperti penggunaan trawl, bom, dan bius menyebabkan kerusakan terumbu karang secara massif. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free POTENSI SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN WPPNRI 572 Editor Prof. Dr. Ir. Sonny Koeshendrajana, Prof. Dr. Ir. I Wayan Rusastra, Prof. Dr. Ir. Mochamad Fatuchri Sukadi, POTENSI SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN WPPNRI 572 ๎€จ๎‡๎Œ๎—๎’๎•๎€๎€ƒProf. Dr. Ir. Sonny Koeshendrajana, Prof. Dr. Ir. I Wayan Rusastra, Prof. Dr. Ir. Mochamad Fatuchri Sukadi, ๎€ณ๎ˆ๎‘๎œ๎˜๎‘๎—๎Œ๎‘๎Š๎€ƒ๎€ฅ๎„๎‹๎„๎–๎„๎€๎€ƒSinta Nurwijayanti, ๎€ต๎ˆ๎‡๎„๎Ž๎–๎Œ๎€ƒ๎€ณ๎ˆ๎๎„๎Ž๎–๎„๎‘๎„๎€๎€ƒPermana Ari Soejarwo, ๎€ฏ๎„๎œ๎’๎˜๎—๎€๎€ƒEdwin Yulia Setyawan, ๎€ง๎ˆ๎–๎„๎Œ๎‘๎€ƒ๎€ถ๎„๎๎“๎˜๎๎€๎€ƒDuwi Agus Prasetiawan, S. Tr. Anim ๎€จ๎‡๎Œ๎–๎Œ๎€’๎†๎ˆ๎—๎„๎Ž๎„๎‘๎€๎€ƒCetakan pertama, November 2019 ๎€ญ๎˜๎๎๎„๎‹๎€ƒ๎€ซ๎„๎๎„๎๎„๎‘๎€ƒ๎€๎€ƒ๎€ƒxi + 248 hal ๎€ณ๎ˆ๎‘๎ˆ๎•๎…๎Œ๎—๎€๎€ƒAMAFRAD Press Gedung Mina Bahari III, Jl. Medan Merdeka Timur No. 16 Jakarta Pusat 10110 Telp 021-3519070 Fax 021 3513287 Email amafradpress Nomor IKAPI 501/DKI/2014 ISBN 978-623-7651-04-8 e-ISBN 978-623-7651-05-5 Hak Penerbitan ยฉ AMAFRAD Press i ๎€ฎ๎€ค๎€ท๎€ค๎€ƒ๎€ณ๎€จ๎€ฑ๎€ช๎€ค๎€ฑ๎€ท๎€ค๎€ต๎€ƒPuji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas ridho dan kemudahan-Nya, Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan BBRSEKP - Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan BRSDMKP dapat menghadirkan buku โ€œPotensi Sumber Daya Kelautan dan Perikanan WPPNRI 572โ€. Buku ini merupakan hasil buah karya peneliti BRSDMKP yang membahas mengenai sintesa hasil riset terkait potensi dan pemanfaataan sumber daya kelautan dan perikanan. BBRSEKP menjadi koordinator dalam penyusunan buku ini untuk menunjang capaian kinerja strategis BRSDMKP dalam pengelolaan sumber daya yang bertanggung jawab dan berkelanjutan. Dalam buku ini termuat pembahasan mengenai aspek lingkungan, ekologi, teknologi penangkapan, ekonomi, dan sosial budaya dalam mendukung pemanfaatan dan pengembangan sumber daya perikanan WPPNRI 572. Materi yang terangkum dalam buku ini merupakan hasil riset dan kajian terkini yang telah dilakukan para peneliti BRSDMKP di wilayah perairan WPPNRI 572. Buku ini mencakup tiga dimensi utama, yaitu a Potensi sumber daya dan kondisi lingkungan; b Dinamika pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan, dan; c Sosial ekonomi nelayan dan kelembagaan pengembangan. Ketiga dimensi ini didukung oleh 16 makalah dengan sekuensi dan konektivitas yang terintegrasi untuk mendukung tema utama buku ini. Keragaan potensi sumber daya akan menentukan pola pengelolaannya dan pada akhirnya akan berdampak terhadap peningkatan produksi dan pendapatan nelayan. Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada Editor, Peneliti, dan Tim Editorial yang telah menyelesaikan pembuatan buku ini. Harapan kami, buku ini dapat bermanfaat bagi para pengambil kebijakan dan berkontribusi dalam akselerasi penyebarluasan hasil-hasil riset BRSDMKP. Jakarta, 2019 ii ๎€ธ๎€ฆ๎€ค๎€ณ๎€ค๎€ฑ๎€ƒ๎€ท๎€จ๎€ต๎€ฌ๎€ฐ๎€ค๎€ƒ๎€ฎ๎€ค๎€ถ๎€ฌ๎€ซ๎€ƒTim Penulis mengucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. Ir. Sonny Koeshendrajana, Prof. Dr. Ir. Ketut Sugama, Prof. Dr. Ir. Ngurah N. Wiadnyana, Prof. Dr. Ir. I Wayan Rusastra, Prof. Dr. Ir. Mochamad Fatuchri Sukadi, Dr. Ir. I Nyoman Suyasa, Dr-Ing. Widodo S. Pranowo, dan Dr. Singgih Wibowo, yang telah mengoreksi dan memberikan saran kepada Tim Penulis sehingga buku ini menjadi lebih sempurna dalam penyajian dan materi buku menjadi lebih baik. Ucapan terima kasih tak lupa Tim Penulis sampaikan juga kepada Kepala Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan BBRSEKP yang menjadi koordinator dalam penyusunan buku ini, Kepala Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan BBRP2BKP, Kepala Pusat Riset Perikanan Pusriskan, Kepala Pusat Riset Kelautan Pusriskel, dan Tim Editorial BBRSEKP yang telah membantu dalam penyusunan buku ini. iii ๎€ง๎€ค๎€ฉ๎€ท๎€ค๎€ต๎€ƒ๎€ฌ๎€ถ๎€ฌ๎€ƒKATA PENGANTAR ........................................................................................................................................... i UCAPAN TERIMA KASIH ................................................................................................................................ ii DAFTAR ISI ....................................................................................................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................................................................................................ v DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................................................... viii 1. POTENSI DAN DINAMIKA PENGELOLAAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN PADA WPPNRI 572 .................................................................................................................................... 1 Oleh Sonny Koeshendrajana, I Wayan Rusastra, dan Mochamad Fatuchri Sukadi 2. BAHAN AKTIF DARI LAUT DI WPPNRI 572 POTENSI DAN PERSPEKTIF PENGEMBANGANNYA .......................................................................................................................... 13 Oleh Agus Heri Purnomo dan Sihono 3. KONDISI EKOSISTEM DAN PERSPEKTIF PENGEMBANGAN TERUMBU KARANG KEPULAUAN HINAKO, KABUPATEN NIAS BARAT - SUMATRA UTARA ................................... 23 Oleh Taslim Arifin dan Muhammad Ramdhan 4. KARAKTERISTIK PANTAI DAN KERENTANAN PESISIR SUMATRA BARAT ............................. 41 Oleh Tubagus Solihuddin, Ulung J. Wisha, Ruzana Dhiaduddin, Triyono, dan Hikmat Jayawiguna 5. PEMANFAATAN DATA DAN INFORMASI OSEANOGRAFI BAGI PENGELOLAAN PERIKANAN TANGKAP BERKELANJUTAN DI WPPNRI 572 .......................................................... 55 Oleh Dian Novianto dan Muhammad Taufik 6. SITUS KAPAL TENGGELAM BERSEJARAH DAN PENGEMBANGAN WISATA BAHARI DI PESISIR DAN PULAU PULAU KECIL SUMATRA BARAT ................................................................ 63 Oleh Nia Naelul Hasanah Ridwan, Try Al Tanto, dan Ulung Jantama Wisha 7. TINGKAT ANCAMAN DAN KEARIFAN LOKAL MITIGASI GEMPA DAN TSUNAMI DI WPPNRI 572 .............................................................................................................................................. 85 Oleh Semeidi Husrin, Joko Prihantono, Wisnu Aria Gemilang, Gunardi Kusumah, dan Aprizon Putera 8. DINAMIKA POTENSI DAN PENGELOLAAN PERIKANAN PELAGIS DI WILAYAH PENGELOLAAN PERIKANAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA 572 ......................................... 111 Oleh Regi Fiji Anggawangsa, Ria Faizah, dan Ignatius Tri Hargiyatno 9. PERIKANAN KERAPU DAN KAKAP MERAH DI PERAIRAN SIBOLGA ...................................... 121 Oleh Ria Faizah, Regi Fiji Anggawangsa, dan Ignatius Trihargiyatno 10. POTENSI PENGEMBANGAN DAN DIVERSIFIKASI PRODUK OLAHAN RUMPUT LAUT DI PERAIRAN WPPNRI 572 ....................................................................................................................... 135 Oleh Sihono dan Agus Heri Purnomo 11. DUKUNGAN PROGRAM SKPT TERHADAP USAHA PERIKANAN TANGKAP DI KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI, SUMATRA BARAT ..................................................... 145 Oleh Risna Yusuf dan Nadia Permata Sari 12. DAMPAK IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NO. 71/2016 TENTANG JALUR DAN ALAT PENANGKAPAN IKAN TERHADAP USAHA PERIKANAN BAGAN PERAHU DI PROVINSI SUMATRA BARAT ................................................ 155 Oleh Rizki Aprilian Wijaya, Erfind Nurdin, dan Yayan Hikmayani iv 13. NELAYAN SKALA KECIL DI KOTA SIBOLGA KARAKTERISTIK DAN PERMASALAHANNYA DITINJAU DARI ASPEK SOSIAL EKONOMI ........................................... 169 Oleh Riesti Triyanti, Christina Yuliaty, dan Hakim Miftakhul Huda 14. KARAKTERISTIK DAN PENDAPATAN NELAYAN DI PULAU ENGGANO ................................. 179 Oleh Retno Widihastuti dan Rizky Muhartono 15. INFRASTRUKTUR DAN JARINGAN SOSIAL PERIKANAN WPPNRI 572 DI PERAIRAN ACEH........................................................................................................................................................ 191 Oleh Armen Zulham 16. PERSPEKTIF SOSIAL EKONOMI STOCKING LOBSTER KE PERAIRAN SIMEULUE DI WPPNRI 572 ............................................................................................................................................ 201 Oleh Armen Zulham , Nendah Kurniasari, dan Christina Yuliaty 17. PELUANG DAN TANTANGAN USAHA PERIKANAN DI SABANG BAGI PEREKONOMIAN KOTA SABANG ...................................................................................................................................... 215 Oleh Mira, Rani Hafsaridewi, dan Freshty Yulia Arthatiani 18. POTENSI DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN WPPNRI 572 KERAGAAN DAN PENGELOLAAN MENUJU PENINGKATAN PRODUKSI DAN PENDAPATAN NELAYAN .................................................................................................................... 227 Oleh Sonny Koeshendrajana, I Wayan Rusastra, dan Mochamad Fatuchri Sukadi BIODATA EDITOR ......................................................................................................................................... 233 BIODATA PENULIS ....................................................................................................................................... 235 v ๎€ง๎€ค๎€ฉ๎€ท๎€ค๎€ต๎€ƒ๎€ท๎€ค๎€ฅ๎€จ๎€ฏ๎€ƒTabel Estimasi Potensi, Jumlah Tangkapan yang Diperbolehkan dan Tingkat Pemanfaatan Sumber Daya Ikan pada WPPNRI 572 Menurut KEPMEN KP Nomor 50 Tahun 2017 ................................. 3 Tabel Jenis Aktivitas dan Aplikasi Bahan Aktif Laut dari Rumput Laut di WPPNRI 572 Indonesia ........ 15 Tabel Bahan Aktif Laut dan Status Teknologi yang Telah Dihasilkan ....................................................... 17 Tabel Persentase Tutupan Substrat Dasar di Kepulauan Hinako - Nias Barat, 2015 .................................. 31 Tabel Matrik Kesesuaian Wisata Selam Kategori Objek Kapal Tenggelam .............................................. 72 Tabel Kesesuaian Wisata Diving Kapal Tenggelam di Kawasan Mandeh Tahun 2015 ............................. 74 Tabel Indeks Kesesuaian Wisata Selam Objek Kapal Tenggelam di Kawasan Mandeh tahun 2015 ......... 74 Tabel Beberapa Kejadian Gempa Bumi dan Tsunami Pasca Gempa Bumi dan Tsunami Aceh 2004 dengan Kekuatan Gempa Lebih Dari 6 di Sekitar Pulau Sumatra WPPNRI 572 Disarikan dari dan Sumber-Sumber Lainnya ............................................................... 91 Tabel Potensi dan Tingkat Pemanfaatan Sumber Daya Ikan di WPPNRI 572, Indonesia, Tahun 2017 .. 112 Tabel Status Sumber Daya Perikanan Tuna Tropis dan Neritic Tuna di Perairan IOTC .......................... 115 Tabel Ukuran Panjang dan Berat Beberapa Jenis Kerapu dan Kakap Merah Hasil Tangkapan Pancing Ulur di Sibolga, 2014 ...................................................................................................................... 128 Tabel Ukuran Panjang Total TL Ikan Kerapu di Beberapa Lokasi di Indonesia ................................... 128 Tabel Perbandingan Musim Penangkapan Kerapu di Perairan Indonesia ................................................ 129 Tabel Perbandingan Musim Penangkapan Kakap Merah di Perairan Indonesia ...................................... 130 Tabel Parameter Mutu Natrium Alginat ................................................................................................... 137 Tabel Kegiatan Pengolahan Produk Rumput Laut yang Berasal dari WPPNRI 572 ................................ 138 Tabel Rekomendasi Teknologi yang Dihasilkan oleh BBRP2BKP .......................................................... 140 Tabel Identifikasi Kondisi Infrastruktur di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat 2018 ........ 146 Tabel Estimasi Potensi Sumber Daya Ikan di WPPNRI 572, 2011 .......................................................... 147 Tabel Potensi dan Status Pemanfaatan Sumber Daya Ikan di WPPNRI 572, Tahun 2011 dan 2016 ....... 148 Tabel Produksi Ikan Pelagis di Perairan Pagai Utara, Kabupaten Kepulauan Mentawai, 2014 ............... 149 Tabel Produksi Ikan Demersal di Perairan Pagai Utara, Kabupaten Kepulauan Mentawai, 2014 ........... 149 Tabel Identifikasi Kondisi Infrastruktur Program SKPT di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat, 2018 ...................................................................................................................................... 150 Tabel Sarana Prasarana Program SKPT Usaha Perikanan Tangkap di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Provinsi Sumatra Barat ................................................................................................. 151 Tabel Jumlah Armada Kapal Perikanan Laut di Provinsi Sumatera Barat, 2015 ..................................... 158 Tabel Jumlah Nelayan di Provinsi Sumatra Barat Berdasarkan Kategori Nelayan, 2015 ........................ 158 Tabel Jumlah Alat Tangkap di Provinsi Sumatra Barat, 2015 .................................................................. 159 Tabel Kebutuhan Investasi Usaha Perikanan Bagan Perahu di Provinsi Sumatra Barat, 2017 Kapal ..................................................................................................................... 160 vi Tabel Biaya Tetap yang Dikeluarkan pada Usaha Perikanan Bagan di Provinsi Sumatra Barat, 2017 Kapal/Tahun .....................................................................................................161 Tabel Biaya Variabel Per Trip Operasi Penangkapan Ikan Menggunakan Alat Tangkap Bagan di Provinsi Sumatra Barat, 2017 .........................................................................................................161 Tabel Jumlah Penerimaan Armada Berdasarkan Komoditas Ikan dan Bulan di Provinsi Sumatra Barat, 2017 Per Unit Kapal ..........................................................................................................163 Tabel Prakiraan Keuntungan Usaha Perikanan Bagan pada Berbagai Simulasi di Provinsi Sumatra Barat, 2017 Per Unit Kapal ..........................................................................................................164 Tabel Struktur Biaya dan Tingkat Keuntungan Usaha Perikanan pada Armada Penangkapan Ikan dan kategori sesuai berkisar <1,5 atau <1. Kondisi Ekosistem dan Perspektif Pengembangan Terumbu Karang Kepulauan Hinako, Kabupaten Nias Barat - Sumatra Utara 26 Sumber BMKG, 2015. Gambar Informasi Tinggi Gelombang di Perairan Pulau Nias dan Sekitarnya pada Saat Survei tanggal 13 - 14 Mei 2015. ๎€ฎ๎€ฒ๎€ฑ๎€ง๎€ฌ๎€ถ๎€ฌ๎€ƒ๎€จ๎€ฎ๎€ฒ๎€ถ๎€ฌ๎€ถ๎€ท๎€จ๎€ฐ๎€ƒ๎€ท๎€จ๎€ต๎€ธ๎€ฐ๎€ฅ๎€ธ๎€ƒ๎€ฎ๎€ค๎€ต๎€ค๎€ฑ๎€ช๎€ƒ๎€ง๎€ฌ๎€ƒ๎€ฎ๎€จ๎€ณ๎€ธ๎€ฏ๎€ค๎€ธ๎€ค๎€ฑ๎€ƒ๎€ซ๎€ฌ๎€ฑ๎€ค๎€ฎ๎€ฒ๎€ƒJenis batuan tektonik menjadi substrat dasar perairan di seluruh gugusan kepulauan Hinako. Jenis batuan tersebut menjadi dasar yang membentuk terumbu karang, sehingga hampir di seluruh pulau dapat ditemukan banyak terumbu karang. Menurut Shepard 1973, Kuenen 1960, Bird 1976 dan Mater & Bennet 1984 bahwa 75% dari seluruh terumbu karang terbentuk pada masa Pleistosen. Menurut Mather & Benneth 1984 saat itu terjadi "tectonic subsidenceโ€ penurunan lapisan kerak bumi di dasar samudra akibat letusan gunung berapi dan fluktuasi paras muka laut akibat terjadinya perubahan massa es mulai jaman Pleistosen hingga perioda resen yang mengakibatkan variasi pada kedalaman laut di sepanjang paparan kontinental continental shelf. Gempa tektonik yang terjadi akibat pergerakan lempeng bumi pada wilayah tersebut, mengakibatkan terjadinya pengangkatan up-lift pada daerah terumbu karang di gugusan Kepulauan Hinako Gambar Menurut Mustafa 2010, gempa Nias yang terjadi pada tanggal 28 Maret 2005 juga disebabkan oleh tumbukan lempeng India-Australia yang bergerak 6 -7 cm/tahun ke utara terhadap Eurasia. Pengulangan gempa Nias 1861 tidak menimbulkan tsunami karena episenternya tidak persis berada di daerah megathrust, serta kedalaman pusat gempa berada di ambang batas syarat untuk menimbulkan tsunami. Tektonik di Sumatra dikontrol oleh batas antara lempeng Indo-Australia dan lempeng Eurasia bagian tenggara. Lebih lanjut Harjono 1992, menyatakan bahwa sesar Sumatra memiliki aktivitas yang tinggi sementara Sesar Mentawai hanya sebagiannya saja yang memiliki aktivitas yang cukup tinggi. Sumber Dokumentasi Survei. Gambar Pengangkatan Up-Lift Batu Karang Akibat Gempa Tektonik pada Tahun 2004 di Kepulauan Hinako - Nias Barat. Taslim Arifin, Muhammad Ramdhan 27 Berdasarkan hasil survei, secara umum tipe karang di gugusan kepulauan merupakan tipe ๎€Ÿr๎€Ÿ๎€Ÿg๎€Ÿ๎€Ÿg reef karang tepi, dengan kondisi terumbu karang dalam kategori sedang di kisaran 30%-75% Gambar Terdapat 17 genus karang, yang didominasi oleh bentuk pertumbuhan bercabang branching/Acropora Gambar Untuk ikan karang yang berasosiasi dengan terumbu karang sebagai habitatnya, ditemukan beberapa jenis ikan target, ikan mayor, dan ikan indikator. Sumber Hasil Pengolahan Citra Satelit. Gambar Peta Sebaran Substrat Dasar Perairan Laut Terumbu Karang di Gugusan Kepulauan Hinako, Nias Barat, 2015. Sementara itu hasil survei yang dilakukan oleh Siringoringo et al. 2017, bahwa persentase tutupan karang hidup Kabupaten Nias Utara mengalami penurunan sebesar 2,49% dari tahun 2016 ke 2017. Pada tahun 2016 tutupan karang sebesar13,82% dan pada tahun 2017 tutupan karang sebesar 11,33%. Lebih lanjut Siringoringo et al. 2017, bahwa komunitas ikan terumbu karang di Nias Utara meningkat keanekaragaman jenisnya, untuk ikan indikator kepadatannya relatif stabil atau tidak mengalami perubahan, sedangkan kepadatan ikan target per hektar relatif stabil atau hanya mengalami sedikit penurunan, dan untuk biomassa ikan target per hektar mengalami penurunan, untuk ikan karnivor biomassa per hektar menurun sedangkan ikan herbivor naik. ๎€ƒ๎€ƒPulau Hinako Kondisi Ekosistem dan Perspektif Pengembangan Terumbu Karang Kepulauan Hinako, Kabupaten Nias Barat - Sumatra Utara 28 ๎€ƒ๎€ƒPulau Asu ๎€ƒ๎€ƒ๎€ƒPulau Imana ๎€ƒ๎€ƒ๎€ƒPulau Heruanga Taslim Arifin, Muhammad Ramdhan 29 ๎€ƒ๎€ƒPulau Bawa ๎€ƒ๎€ƒPulau Hamutala ๎€ƒ๎€ƒ๎€ƒPulau Langu Kondisi Ekosistem dan Perspektif Pengembangan Terumbu Karang Kepulauan Hinako, Kabupaten Nias Barat - Sumatra Utara 30 ๎€ƒPulau Begi Gambar Kondisi Terumbu Karang di Pulau Hinako, Pulau Asu, Pulau Imana, Pulau Heruanga, Pulau Bawa, Pulau Hamutala, Pulau Langu, Pulau Begi Gugusan Kepulauan Hinako โ€“ Nias Barat, 2015. Persentase tutupan substrat dasar dapat dilihat pada Gambar dan Gambar Rata-rata persentase pengamatan yang dilakukan di Gugusan Kepulauan Hinako, Kabupaten Nias Barat didapatkan bahwa persentase karang hidup hard coral sebesar kondisi ini termasuk ke dalam kategori baik 50-75%. Persentase karang mati yang sudah ditumbuhi alga dead coral with algae sebesar 39,59%, kondisi ini masih terbilang sedang tingkat kerusakan atau kematian karangnya. Pada pengamatan juga ditemukan patahan karang rubble, spons sponge, dan biota lain others dengan persentase yang sangat kecil di bawah 6%. Gambar Persentase Rata-Rata Tutupan Substrat Dasar di Kepulauan Hinako - Nias Barat, 2015.๎€ƒ๎€ค๎…๎Œ๎’๎—๎Œ๎†๎€”๎€‘๎€”๎€”๎€ˆ๎€‹algae๎€Œ๎€ƒ๎€–๎€œ๎€‘๎€˜๎€œ๎€ˆ๎€˜๎€”๎€‘๎€–๎€•๎€ˆ๎€ฒ๎—๎‹๎ˆ๎•๎–๎€“๎€‘๎€“๎€—๎€ˆ๎€•๎€‘๎€—๎€—๎€ˆ๎€˜๎€‘๎€˜๎€“๎€ˆ Taslim Arifin, Muhammad Ramdhan 31 Gambar Persentase Tutupan Substrat Dasar di Kepulauan Hinako - Nias Barat, 2015.๎€ƒJika dilihat persentase tutupan substrat dasar pada setiap titik pengamatan, persentase karang hidup tertinggi ada di titik penyelaman Pulau Langu dengan nilai 75,3% Tabel Persentase karang hidup terendah ada pada Gosong Ujung dengan nilai 39,32% sehingga memiliki persentase karang mati yang tertinggi sebesar 59,18%. Persentase karang mati terendah berada di Pulau Langu hanya 18,9%. Tingkat patahan karang tertinggi berada pada titik penyelaman Pulau Asu 1 dengan nilai 6,36%. Tingginya persentase karang hidup di Pulau Langu diduga karena relatif masih kurangnya tekanan antropogenik. Hal tersebut diperkuat oleh Widayatun et al. 2007 bahwa Pulau Langu tidak ada pemukiman. Ekosistem terumbu karang merupakan ekosistem yang paling produktif secara biologis, namun juga merupakan ekosistem yang paling sensitif terhadap tekanan Birkeland, 1997. Hal tersebut sejalan dengan pernyataan Dedi & Arifin 2016 bahwa tekanan antropogenik yang terjadi pada perairan teluk Jakarta menyebabkan sistem metabolisme karang diperairan pulau-pulau kecil Teluk Jakarta terganggu. Tabel Persentase Tutupan Substrat Dasar di Kepulauan Hinako - Nias Barat, 2015. Selanjutnya Cleary et al. 2006 menyatakan bahwa semakin dekat dengan pantai Jakarta atau berada dalam wilayah Teluk Jakarta akan memiliki kondisi yang lebih buruk dibandingkan dengan terumbu karang yang terletak lebih jauh terutama akibat dampak aktivitas manusia. Selain faktor antropogenik, ekosistem terumbu karang juga dipengaruhi oleh kondisi lingkungan perairan. Tinggi rendahnya konsentrasi nitrat, fosfat, dan silikat di perairan dipengaruhi daratan yang menyumbangkan buangan organik yang berasal dari limbah pertanian, industri, dan rumah tangga melalui sungai yang mengalir ke perairan tersebut Meirinawati & Muchtar, 2017. Indeks Mortalitas Karang IMK merupakan nilai indeks tingkat kematian karang pada titik pengamatan yang dilakukan. Nilai indeks yang mendekati angka 1 menandakan bahwa tingkat kematian karang sangat tinggi dan sebaliknya, apabila nilai indeks mendekati angka 0 maka tingkat kematian karang rendah. Berdasarkan hasil pengamatan didapatkan tingkat kematian karang tertinggi berada di titik penyelaman Gosong Ujung Pulau Hamutala dan Pulau Asu 1 dengan nilai 0,60 dan 0,59. Titik penyelaman 0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%100%GosongUjungPulau Asu1Pulau Asu2PulauBawaPulauLangu๎€ณ๎ˆ๎•๎–๎ˆ๎‘๎—๎„๎–๎ˆ๎€ท๎Œ๎—๎Œ๎Ž๎€ƒ๎€ณ๎ˆ๎‘๎œ๎ˆ๎๎„๎๎„๎‘SpongeRubbleOthersDCAAbiotic Kondisi Ekosistem dan Perspektif Pengembangan Terumbu Karang Kepulauan Hinako, Kabupaten Nias Barat - Sumatra Utara 32 di Pulau Asu 2, Pulau Bawa dan Pulau Langu masih terbilang rendah tingkat kematian karang hidupnya Gambar Gambar Nilai Indeks Mortalitas Karang IMK di Kepulauan Hinako - Nias Barat, 2015. Kerusakan atau kematian karang di Kepulauan Hinako disebabkan oleh faktor antropogenik, khususnya di Gosong dan Pulau Asu. Menurut Widayatun 2017, pemakaian alat tangkap jaring besar, bom dan potas yang dilakukan oleh nelayan dari luar Kepulauan Hinako. Menurut Hadi et al. 2018, faktor anthropogenik lebih banyak mempengaruhi kondisi karang di Indonesia. Seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk, maka kebutuhan akan hasil laut dan pemanfaatan lahan pesisir akan meningkat dan hal ini akan mengancam eksosistem pesisir, termasuk terumbu karang. Terumbu karang dapat hidup subur pada perairan yang mempunyai kisaran suhu optimum antara 230C โ€“ 300C Nybakken, 1992, Sukarno et al., 1983. Menurut Carricart-Ganivert 2004 kenaikan suhu permukaan laut SPL dapat meningkatkan kalsifikasi karang sampai pada kecepatan tertentu, kemudian pertumbuhan kerangka akan menurun Tomascik, 1991. Sebaran intensitas kesehatan karang dipengaruhi oleh parameter lingkungan perairan. Lifeform atau bentuk pertumbuhan karang yang mendominasi di Gugusan Kepulauan Hinako didominasi oleh bentuk pertumbuhan bercabang coral branching dan karang meja coral tabulate Gambar Persentase dari kedua bentuk pertumbuhan tersebut memiliki nilai diatas 35% dari bentuk pertumbuhan yang ada di gugusan Kepulauan Hinako. Jumlah genus karang yang ditemukan sebanyak 17 genus karang dengan persentase genus tertinggi, yaitu Acropora dan Pocillopora Gambar Gambar Bentuk Pertumbuhan Karang pada Gugusan Kepulauan Hinako - Nias Barat, 2015. Ujung Pulau Asu 1 Pulau Asu 2 Pulau Bawa Pulau Langu๎€ฑ๎Œ๎๎„๎Œ๎€ƒ๎€ฌ๎‘๎‡๎ˆ๎Ž๎–๎€ท๎Œ๎—๎Œ๎Ž๎€ƒ๎€ณ๎ˆ๎‘๎œ๎ˆ๎๎„๎๎„๎‘05CB ACT ACB CM CE ACD CME CS CF CMR Taslim Arifin, Muhammad Ramdhan 33 Gambar Persentase Genus Karang yang Ditemukan di Kepulauan Hinako - Nias Barat, 2015. ๎€ณ ๎€€๎€€๎€€๎€ณ๎€€๎€€ ๎€ท ๎€ฌ ๎€€๎€ƒ ๎€€ ๎€€๎€€๎€ฌ ๎€€๎€€๎€€๎€€๎€ฑ๎€ƒ ๎€€๎€€๎€ฑ๎€ƒ ๎€€ ๎€€๎€€๎€€๎€€๎€ƒ ๎€ณ๎€€๎€ฑ๎€€๎€€๎€€ ๎€€๎€€๎€ฑ๎€€๎€€๎€ฑ๎€ƒ ๎€ท๎€€๎€€๎€€๎€€ ๎€€๎€€๎€ƒ ๎€€๎€€๎€€๎€€๎€ฑ๎€€ ๎€ƒ๎€€๎€€๎€ณ๎€€๎€€๎€€๎€€๎€€๎€ฑ๎€ƒ ๎€€ ๎€ฌ๎€ฑ๎€€๎€€๎€€๎€ƒBerdasarkan pengamatan menggunakan metode Line Intercept Transect LIT dengan panjang transek yang dibentangkan, yaitu 50 meter. Pengamatan dilakukan di 5 titik yang mewakili 3 pulau dari 8 pulau yang ada di Gugusan Kepulauan Hinako, Kabupaten Nias Barat, yaitu Pulau Asu, Pulau Bawa, Pulau Langu, serta Gosong Ujung di Pulau Hamutala dan Pulau Begi Gambar Sebaran terumbu karang Kepulauan Hinako, menunjukkan bahwa Pulau Langu dan Pulau Asu memiliki nilai sebaran yang relatif lebih tinggi dibanding dengan pulau lainnya. ๎€ƒPulau Hinako๎€ƒ๎ฐ๎ณ๎˜๎ฏ๎ต๎ฏ๎ฒ๎˜๎ต๎ฎ๎ต๎˜๎ฑ๎ฑ๎ญ๎˜๎ฑ๎ฎ ๎ญ๎˜๎ฐ๎ณ ๎ฌ๎˜๎ฒ๎ฎ ๎ฌ๎˜๎ฐ๎ญ ๎ฌ๎˜๎ฏ๎ด ๎ฌ๎˜๎ฏ๎ฐ ๎ฌ๎˜๎ฏ๎ฌ ๎ญ๎˜๎ญ๎ญ๎—๎„ž๎†Œ๎†๎„ž๎…ถ๎†š๎„‚๎†๎„žPersentase Kondisi Ekosistem dan Perspektif Pengembangan Terumbu Karang Kepulauan Hinako, Kabupaten Nias Barat - Sumatra Utara 34 ๎€ƒPulau Asu๎€€๎€ƒ๎€ƒPulau Imana๎€€๎€ƒ๎€ƒPulau Heruanga๎€€๎€ƒ Taslim Arifin, Muhammad Ramdhan 35 ๎€ƒPulau Bawa ๎€€๎€ƒPulau Hamutala ๎€ƒ๎€ƒPulau Langu๎€€ Kondisi Ekosistem dan Perspektif Pengembangan Terumbu Karang Kepulauan Hinako, Kabupaten Nias Barat - Sumatra Utara 36 ๎€ƒPulau Begi๎€€Gambar Peta Kondisi Terumbu Karang di Gugusan Kepulauan Hinako โ€“ Nias Barat. Untuk mencegah semakin rusaknya terumbu karang, maka diperlukan pengelolaan terumbu karang. Pengelolaan ini pada hakekatnya adalah suatu proses pengontrolan tindakan manusia agar pemanfaatan terumbu karang dapat dilakukan secara bijaksana dengan mengindahkan kaidah kelestarian lingkungan. Salah satu konsep pengelolaan terumbu karang adalah menetapkan Kawasan Konservasi Laut Arifin, 2008 dan pariwisata bahari Parwinia & Arifin, 2010; Yulius et al. 2013; Arifin et al. 2002. Kawasan Konservasi Laut telah menunjukkan manfaat yang berarti berupa peningkatan biomas. Hasil studi Halpern 2003, menunjukkan bahwa secara rata-rata, kawasan konservasi telah meningkatkan kelimpahan abundance sebesar dua kali lipat, sementara biomas ikan dan keaneka ragaman hayati meningkat tiga kali lipat. Parwinia & Arifin 2010, menyatakan bahwa pemanfaatan KKL menjadi kawasan wisata dan kegiatan perikanan dapat memberikan manfaat ekonomi yang tinggi. Nilai ekologi-ekonomi untuk perubahan luasan KKL Selat Lembeh, menunjukkan bahwa semakin besar luasan KKL Selat Lembeh maka masing-masing nilai Effort open acces dan tangkap open acces menunjukkan penurunan, sedangkan nilai effort optimal tangkap optimal dan rente optimal tidak menunjukkan perubahan yang signifikan tetap. Adanya KKL Selat Lembeh dalam jangka panjang akan meningkatkan surpluls produsen Rp dikarenakan tersedianya stock perikanan yang tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa dampak "spill over" dari KKL Selat Lembeh dalam jangka panjang dapat mempengaruhi kesejahteraan nelayan karena ketersediaan stok dapat dijaga secara berkelanjutan. Keuntungan yang nyata telah dibuktikan di beberapa tempat di mana terumbu karang sudah dilindungi dengan baik, termasuk pada beberapa lokasi sebagai berikut Netherlands Antilles Taman Nasional Laut Bonaire, di mana pariwisata selam meningkat; the Seychelles Taman Nasional Laut Ste. Anne, di mana taman nasional digunakan baik oleh turis maupun penduduk setempat untuk berenang, berlayar, snorkeling, selam, dan perjalanan perahu beralas kaca; Fiji Tai Island, di mana hasil tangkapan nelayan kecil meningkat, kegiatan pariwisata berkembang pesat, dan pemegang hak penangkapan tradisional eksklusif dilibatkan dalam pengelolaan resort dan penyewaan perahu; Cozumel Island Mexican Caribbean di mana terjadi peningkatan jumlah wisatawan lokal dan manca negara yang datang untuk menyaksikan melimpahnya ikan-ikan karang; dan Kenya Taman Nasional dan Cagar Alam Malindi/Watamu, di mana pariwisata menghasilkan pendapatan melalui tiket masuk, biaya pemandu dan biaya kemping, penyewaan perahu dan peralatannya, serta hotel. Pada sisi lain, juga terjadi keuntungan Taslim Arifin, Muhammad Ramdhan 37 tidak langsung dengan adanya permintaan terhadap lapangan pekerjaan di hotel-hotel, sebagai pemandu dan pengemudi perahu McNeely et al., 1994. Konservasi memiliki banyak manfaat yang signifikan yang akan membantu pengelolaan sumber daya kelautan dalam jangka panjang. Li 2000 merinci manfaat kawasan konservasi laut sebagai berikut manfaat biogeografi, keanekaragaman hayati, perlindungan terhadap spesies endemic dan spesies langka, perlindungan terhadap spesies yang rentan dalam masa pertumbuhan, pengurangan mortalitas akibat penangkapan, peningkatan produksi pada wilayah yang berdekatan, perlindungan pemijahan, manfaat penelitian, ekoturisme, pembatasan hasil samping ikan juvenil ๎€Ÿuvenile by catch, dan peningkatan produktifitas perairan productivity enchance๎€Ÿent. ๎€ณ๎€จ๎€ฑ๎€ธ๎€ท๎€ธ๎€ณ๎€ƒ๎€ƒBerdasarkan hasil survei terumbu karang yang dilakukan di kawasan Kepulauan Hinako, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut 1. Kondisi terumbu karang masih dalam kategori sedang โ€“ baik, pada kisaran persen tutupan 30% - 75%. 2. Kegiatan illegal fishing berupa penggunaan jaring besar, bom dan potas menjadi faktor penyebab utama kerusakan terumbu karang di wilayah Kepulauan Hinako, khsusnya di Go song Ujung dan P ulau Asu. 3. Berdasarkan tutupan dan kondisi terumbu karang, Pulau Langu dapat direkomendasikan sebagai kawasan konservasi laut daerah. ๎€ณ๎€จ๎€ต๎€ถ๎€ค๎€ฑ๎€ท๎€ธ๎€ฑ๎€ค๎€ฑ๎€ƒKontributor utama pada makalah ini adalah Taslim Arifin survei, analisis, interpretasi data dan penulisan makalah dan Muhammad Ramdhan survei dan analisis data. Kegiatan ini dibiayai dari DIPA Dinas Kelautan dan Perikanan DKP Kabupaten Nias Barat, 2015, Pemetaan Potensi Ekosistem Terumbu Karang di Kabupaten Nias Barat. Dilaksanakan melalui kerja sama riset dengan Pusat Penelitian Sumber Daya Laut dan Pesisir P3SDLP Balitbang Kelautan dan Perikanan KKP. Ucapan terima kasih kepada Kepala Dinas KP Kabupaten Nias Barat dan Kapus P3SDLP serta tim survei terumbu karang Dedi, M. Ramadhany dan Azhar Muttaqin atas kepercayaan dan kerja samanya pada kegiatan tersebut. Materi makalah ini adalah hasil analisis dan diskusi bersama dengan Dr. Syahrial Nur Amri Alm. Sebelum makalah ini diterbitkan Dr. Syahrial Nur Amri Alm meninggal dunia tanggal 13 Juli 2019 di Maros, Sulawesi Selatan, semoga almarhum mendapat tempat yang terbaik disisi-Nya. ๎€ง๎€ค๎€ฉ๎€ท๎€ค๎€ต๎€ƒ๎€ณ๎€ธ๎€ถ๎€ท๎€ค๎€ฎ๎€ค๎€ƒArifin, T., Bengen, D. G., & Pariwono, J. I. 2002. Evaluasi Kesesualan Kawasan Pesisir Teluk Palu untuk Pengembangan Pariwisata Bahari. Jurnal Pesisir dan Lautan, Vol. 4 2 25-35. Arifin, T. 2008. Akuntabilitas dan Keberlanjutan Pengelolaan Kawasan Terumbu Karang di Selat Lembeh, Kota Bitung. Disertasi, Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Birkeland, C. 1997. Life and Death of Coral Reefs. Ed. Chapman & Hall, New York, 535 pp. Bird, E. C. F. 1976. Coast; An Introduction to Systematic Geomorphology. Austra-lian National University Press 219 -243. Burke, L., Reytar, K., Spalding, M., & Perry, A. 2012. Menengok Kembali Terumbu Karang yang Terancam di Segitiga Terumbu Karang. World Resources Institute. Kondisi Ekosistem dan Perspektif Pengembangan Terumbu Karang Kepulauan Hinako, Kabupaten Nias Barat - Sumatra Utara 38 Burke, L., Selig, E., & Spalding, M. 2002. Terumbu Karang Yang Terancam di Asia Tenggara. World Resources Institute. Carricart-Ganivet, J. P. 2004. Sea Surface Temperature and the Growth of the West Atlantic Reef-Building coral Montastraea annularis. J. Exp. Mar. Biol. Ecol. 3022249-260. Cleary, D. F. R., Suharsono, & Hoeksema, B. W. 2006. Coral Diversity Across a Disturbance Gradient in the Pulau Serubu Reef Complex off Jakarta, Indonesia. Biodiversity and Conservation, 15 3,653-3,674. Dedi, & Arifin, T. 2016. Kondisi Kesehatan Karang di Pulau-Pulau Kecil Teluk Jakarta. Jurnal Kelautan Nasional, Vol. 11 3 175-187. Dedi, Zamani, N. P., & Arifin, T. 2016. Hubungan Parameter Lingkungan Terhadap Gangguan Kesehatan Karang di Pulau Tunda-Banten. Jurnal Kelautan Nasional, Vol. 11 2 105- 118. Dimas, R. R., Setiyono, H., & Helmi, M. 2015. Arus Geostropik Permukaan Musiman Berdasarkan Data Satelit Altimetri Tahun 2012-2013 Di Samudra Hindia Bagian Timur. Jurnal Oseanografi. Vol. 4 44 756 โ€“ 764. Online di Hadi, T. A., Giyanto, Prayudha, B., Hafizt, M., Budiyanto, A., & Suharsono. 2018. Pusat Penelitian Oseanografi - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia P2O-LIPI. 2018. Status Terumbu Karang Indonesia 2018. Hakim, L. A. F. 2007. Penentuan Zona Potensial Pariwisata Bahari di Pesisir Pantai Selatan Pulau Lombok, NTB dengan menggunakan Sistem Informasi Geografis. Harjono, H. 1992. Laporan Penelitian Sumenta I, Geoteknologi LIPI. diakses tanggal 13 Mei 2015 , diakses tanggal 13 Mei 2015. Nova, S. A. R. 2017. Illegal, Unreported And Unregulated Fishing The Impacts And Policy For Its Completion In Coastal West Of Sumatra. Jurnal Hukum Internasiona, Vo. 14 No. 2 237-250. Diambil dari . Kuenen, H. 1960. Marine Geology. John Wiley & Sons. Inc. New York 423 -453. Li, Eric, A. 2000. Optimum Harvesting with Marine Reserves. North American Journal of Fisheries Management 20 882-896. Mather, P., & Benne'it, I. eds.. 1984. A Coral Reef Handbook. The Australian Coral Reef Society 4- 12. Meirinawati, H., & Muchtar, M. 2017. Fluktuasi Nitrat, Fosfat d an S ili kat di Per air an Pu lau Bi nta n. J urna l Segara 3 141-148. McNeely, J. A., Thorsell, J. W., Ceballos-Lascurรกin. 1994. Guidelines Development of national parks and protected areas for tourism. 2nd edition. Published by the Neudecker, S. 1981. Growth and Survival of Scleractinian Corals Exposed to Thermal Effluents at Guam. Prociding 4th International Coral Reef Symposium, Manila, 1 173-180. Munyi, F. 2009. The Social And Economic Dimensions Of Destructive Fishing Activities In The South Coast Of Kenya. Report No Wiomsa/Marg-I/2009โ€“01. Diambil dari Mustafa, B. 2010. Analisis Gempa Nias Dan Gempa Sumatera Barat Dan Kesamaannya Yang Tidak Menimbulkan Tsunami. Jurnal Ilmu Fisika JIF, VOL 2 1 44 โ€“ 50. Taslim Arifin, Muhammad Ramdhan 39 Natawijadja, D. H. 2007. Gempa bumi dan Tsunami di Sumatra dan Upaya untuk Mengembangkan Lingkungan Hidup yang Aman dari Bencana Alam. Diambil dari Nybakken, J. W. 1992. Biologi Laut Suatu Pendekatan Ekologis. Terj. dari Marine Biology An Ecological Approach, oleh Eidman, M., Koesoebiono., Bengen, D. G., Hutomo, M., Odum E. P. 1971. Fundamental of ecology 3rd Ed. W. B. Saunders Company. Philadelphia. 574 p. Parwinia & Arifin. 2010. Model Konvergensi dan Divergensi Pengelolaan Kawasan Konservasi di Selat Lembeh, Kota Bitung Provinsi Sulawesi Utara. Jurnal Segara, 2 93-100. Ramdhan, M., Husrin, S., Sudirman, N., & Altanto, T. 2012. Pemetaan Indeks Kerentanan Pesisir Terhadap Perubahan Iklim di Sumatra Barat dan Sekitarnya. Jurnal Segara 107-115. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Laut dan Pesisir, Jakarta. Shepard, F. P. 1973. Submarine Geology. Harper & Row Publisher 342 - 366. Siringoringo, R. H., Suharsono, Sari, N. W. P., Arafat, Y., Arbi, U. Y., Azkab, H., Dharmawan, I. W. E., Sianturi, O. R., & Anggraeni, K. 2017. Monitoring Kesehatan Terumbu Karang dan Ekosistem Terkait di Kabupaten Nias Utara. CRITIC COREMAPโ€“CTI LIPI. Sukarno, Aziz, A., Darsono, Moosa, K., Hutomo, Martosewojo, & Romimohtarto, K. 1983. Terumbu karang di Indonesia Sumber daya, permasalahan, dan pengelolaannya. Proyek studi potensi sumber daya alam Indonesia. Studi Potensi Sumber Daya Hayati Ikan. Lembaga Oseanografi Nasional. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Jakarta. Suparno. 2013. Kajian Kesesuaian Perairan untuk Wisata Selancar di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. Seminar Nasional Tahunan X Hasil Penelitian Kelautan dan Perikanan, 31 Agustus 2013. Semnaskan_UGM/Sosial Ekonomi SE-02 Surving Time. 2005. Indo Surf magazine Vol 6 no 2 Achipelago Love Bali, Lombok, Sumbawa, and Timor. The Curf Legian, Bali. Tomascik, T. 1991. Coral Reef Ecosistem. Environmental Management Guidelines. Kantor Menteri Negara KLH. 166 Hal. Widayatun, Situmorang, A., & IGP Antariksa. 2007. Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat dilokasi COREMAP II Kepulauan Hinako, Kabupaten Nias. CRITC โ€“ LIPI. Wilkinson, C., Souter, D., & Goldberg, J. 2016. Terumbu Karang di Negara-Negara yang Terkena Tsunami 2005. Australian Institute of Marine Science. Yulius, Y., Salim, H. L., Ramdhani, M., Arifin, T., & Purbani, D. 2013. Aplikasi Sistem Informasi Geografis dalam Penentuan Kawasan Wisata Bahari di Pulau Wangi-Wangi, Kabupaten Wakatobi. Globe Volume 15 2 129 โ€“ 136. Yang bertandatangan dengan judul Taslim Arifin & Pengembangan Terumbu Utara, dipublikasikan dalam Perikanan WPPNRI 572. ISBN 978-623-7651-04-8 e-ISBN 978-623-7651-05-5 Kedudukan Taslim Arifin adalahDemikian surat pernyataan ini โ€“ SURAT PERNYATAAN ini kami menyatakan bahwa publikasi , 2019. Kondisi Ekosistem dan PerspektifKarang Kepulauan Hinako, Kabupaten BUNGA RAMPAI Potensi Sumber Dayasebagai kontributor utama. buat dengan sebenarnya. Jakarta, 30 Desember Yang menyatakan, Kelautan, - KKP Peneliti Pusat Riset BRSDMKP - KKP bersama - Sumatra Kelautan dan 19 โ€“ ResearchGate has not been able to resolve any citations for this MeirinawatiMuswerry MuchtarPulau Bintan di Provinsi Kepulauan Riau merupakan wilayah perairan yang diandalkan sebagai penghasil bahan tambang bauksit, penghasil komoditas perikanan dan sebagai daerah wisata yang banyak dikunjungi oleh wisata baik lokal ataupun mancanegara. Wilayah pesisir dan sumber daya yang dimiliki Pulau Bintan merupakan kontributor penting untuk pembangunan ekonomi dan kualitas hidup sehingga perlu dikelola dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi perairan Bintan ditinjau dari kandungan nitrat, fosfat, dan silikat pada dua musim yang berbeda yang nantinya dapat digunakan oleh pemerintahan setempat dan instansi terkait dalam mengembangkan dan mengelola perairan kawasan perairan Pulau Bintan. Pengambilan sampel untuk penelitian nutrien nitrat, fosfat, dan silikat di perairan timur Kepulauan Bintan telah dilakukan di 27 titik lokasi pada April dan Agustus 2014. Konsentrasi nutrien berfluktuasi pada April dan Agustus. Nilai rata-rata kosentrasi nitrat, fosfat, dan silikat pada April berturut-turut yaitu 0,0510 ยฑ 0,0014 mg/L, 0,0050 ยฑ 0,0026 mg/L dan 0,2660 ยฑ 0,1655 mg/L. Konsentrasi rata-rata nitrat, fosfat, dan silikat pada Agustus berturut-turut yaitu 0,0260 ยฑ 0,0104 mg/L, 0,0160 ยฑ 0,0091 mg/L dan 0,057 ยฑ 0,035 mg/L. Konsentrasi nitrat, fosfat, dan silikat di perairan Bintan termasuk dalam kategori BME menunjukkan adanya peningkatan pendapatan masyarakat. Pendapatan rumah tangga di Kepualuan Hinako naik dari Rp pada tahun 2007 menjadi Rp pada tahun 2009. Sedangkan pendapatan per-kapita penduduk pada tahun 2007 sebesar Rp naik menjadi Rp pada tahun 2009. Pendapatan rumah tangga dari kegiatan kenelayanan juga mengalami peningkatan dari Rp menjadi Rp Kenaikan pendapatan ini lebih dikarenakan oleh ketersediaan sumber daya alam dan bagaimana cara masyarakat mengolah dan menggunakannya untuk memperoleh penghasilan melalui usaha pertanian dan perikanan tangkap. Hal ini dikarenakan intervensi yang sifatnya memberdayakan perekenomian masyarakat melalui penyaluran dana bergulir yang dilakukan oleh pemerintah dan non โ€” pemerintah belum banyak dilaksanakan di wilayah ini. Selain itu, sumber pendapatan dari sektor lainnya perdagangan dan jasa di Kepulauan Hinako belum berkembang. Pengaruh program dan kegiatan COREMAP terhadap peningkatan pendapatan rumah tangga belum ada. Hal ini terkait dengan belum terlaksananya kegiatan mata pencaharian alternatif melalui penyaluran dana bergulir kepada masyarakat. Kegiatan COREMAP lainnya yang diharapkan secara tidak langsung berpengaruh terhadap pendapatan masyarakat, seperti pembangunan fasilitas desa villae grant juga belum MustafaWilayah Sumatera Barat memiliki tingkat seismisitas yang tinggi. Konvergensi oblique dari lempeng Indo-Australia terhadap Eurasia yang menunjam di bawah Sumatera menghasilkan potensi gempa dangkal dan sedang di wilayah muka busur fore-arc Sunda. Potensi gempa juga berada di darat sepanjang patahan Sumatera serta di laut sepanjang patahan Mentawai. Di wilayah muka busur diketahui adanya potensi gempa besar yang berpotensi tsunami. Hasil penelitian terhadap pertumbuhan mikroatol di kepulauan Mentawai menunjukkan bahwa periode ulang gempa besar di Mentawai adalah sekitar 200 tahun Hilman, 2005. Namun tidak semua pengulangan gempa besar di daerah fore-arc ini menimbulkan pengulangan tsunami. Data menunjukkan bahwa gempa Nias 28 Maret 2005 8,7 SR dan gempa Sumatera Barat 30 September 2009 7,9 SR sama-sama tidak menimbulkan tsunami. Salah satu kemungkinan sebabnya adalah episenternya tidak berada di daerah megathrust. Suparno SuparnoKabupaten Kepulauan Mentawai adalah salah satu destinasi obyek wisata selancar yang bertaraf Internasional di Indonesia dan mempunyai potensi untuk dikembangkan. Penelitian bertujuan menganalisa kesesuaian perairan wisata selancar berdasarkan kondisi parameter fisika perairan dan mengetahui karakteristik wisata selancar di Kabupaten Mentawai. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey.. Analisa yang digunakan adalah analisa kesesuaian lahan wisata selancar dengan melihat kondisi tinggi gelombang, jenis pecah gelombang, dan jarak daerah pecah gelombang dari pantai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 39 lokasi yang sangat sesuai tersebar di perairan Pulau Siberut, Pulau Sipora, Pulau Pagai Utara dan Pulau Pagai Selatan. Ratarata tinggi gelombang berkisar antara 3- meter. Dua jenis tipe pecah gelombang yaitu colapsing dan plunging adalah tipe yang dianggap paling sesuai untuk kegiatan selancar. Nama selancar yang terkenal dan bertaraf internasional adalah Lanches Right di Katiet Pulau Sipora dan Maccaronies di Silabu Pulau Pagai Utara. Musim puncak selancar antara bulan April- Agustus yang dipengaruhi oleh angin peralihan musim timur dan musim timur. Juan P. Carricart-GanivetRelationships were analyzed between sea surface temperature SST and annual growth characteristics density, extension rate and calcification rate of the Caribbean reef-building coral Montastraea annularis. Colonies were collected from 12 localities in the Gulf of Mexico and the Caribbean Sea. Two well-separated relationships were found, one for the Gulf of Mexico and the other for the Caribbean Sea. Calcification rate and skeletal density increased with increasing SST in both regions, while extension rate tended to decrease. Calcification rate increased โˆผ g cmโˆ’2 yearโˆ’1 for each 1 ยฐC increase in SST. Zero calcification was projected to occur at ยฐC in corals from the Gulf of Mexico and at ยฐC in corals from the Caribbean Sea. The 24 ยฐC annual average SST isotherm marks the northern limit of distribution of M. annularis. Montastraea annularis populations of the Gulf of Mexico are isolated from those of the Caribbean Sea, and results indicate that corals from the Gulf of Mexico are adapted to growth at lower minimum and average annual SST. Corals from both the Gulf of Mexico and the Caribbean Sea, growing at lower SSTs and having lower calcification rates, extend their skeletons the same or more than those growing at higher SSTs. They achieve this by putting more of their calcification resources into extension and less into thickening, by sacrificing A. L. LiThe optimum harvest fishery is modeled as a perpetual annuity investment with a sudden and total stock collapse governed by a Poisson process in a linearly homogeneous harvest production model. The traditional economic harvesting models, which use harvest effort as the only control variable to maximize seasonal harvest profit, are extended to include reserve size as a second control variable to maximize total fishery value present and future potential harvest profits. As insurance against the risk of a stock collapse at the expense of lower seasonal harvest profits, the optimal size of a marine reserve can achieve the most common management objectives of lowering harvest output, increasing the sustained stock, and decreasing the catch rate. As a management tool, an optimal size reserve can also make fishery management errors more tolerable and less costly. A stylized fishery is included to give a quantitative demonstration.
Hrab6aH.
  • jlf1t762ko.pages.dev/86
  • jlf1t762ko.pages.dev/184
  • jlf1t762ko.pages.dev/50
  • jlf1t762ko.pages.dev/33
  • jlf1t762ko.pages.dev/121
  • jlf1t762ko.pages.dev/221
  • jlf1t762ko.pages.dev/248
  • jlf1t762ko.pages.dev/200
  • jlf1t762ko.pages.dev/81
  • keberadaan terumbu karang yang indah sangat penting dalam pengembangan sektor